Tanda Marah Pada Anak Yang Tidak Normal

Tanda Marah Anak Yang Tidak Normal

Seperti kita tahu sejak lahir anak-anak mempunyai emosi marah, yang dalam setiap usianya pasti berbeda cara menunjukkan kemarahannya. Pasti saat si Kecil masih bayi kalau lagi marah berbeda dengan saat dia sudah usia 2 tahun, begitupun seterusnya.

Cara mengekspresikan kemarahan ini tetap harus diperhatikan Mommy, karena bila kita bisa mendeteksi marah si Kecil lebih ke tantrum atau lebih tidak bisa dikendalikan, mungkin ini salah satu tanda marah yang tidak normal. Karena bagaimanapun yang bisa menilai si Kecil itu Mommy sebagai orang tuaa yang tahu macam-macam perilaku dalam sehari-hari.

Pada bayi yang bisa Mommy perhatikan adalah sikap tantrumnya. Walau marah menjadi tantrum sepertinya hal yang biasa, tapi kalau menunjukkan ciri-ciri seperti si Kecil tantrum lebih dari 30 menit sehari, lalu bisa juga tantrum ini karena adanya kekerasan terhadap orang tua satu sama lain, bahkan ada tantrum yang sampai si Kecil melukai diri sendiri itu Mommy harus waspada dan bisa dikonsultasikan kepada orang yang berkompeten untuk mendiagnosa. Mommy bisa membawanya ke psikiater atau psikolog ya Mom.

Mommy bisa melakukan dengan memberikan jeda waktu. Masa dimana biar si Kecil menangis terus kemudian setelah tenang Mommy bisa peluk si Kecil. Namun ini tidak berlaku untuk anak bayi yang memang saat menangis karena satu dan lain hal tidak bisa didiamkan, tapi harus langsung dipeluk dan ditenangkan. Ini karena si Kecil masih merasa tidak senyaman ketika dia ada dalam kandungan Mommy.

Semua pengelolaan emosi yang baik pada anak, maka orang tua yang harus membimbing dan mengajari si Kecil mengelola marahnya. Bila diperlukan jangan segan untuk membawa si Kecil mendapatkan intervensi klinis dan psikologis yang lebih tepat ya Mommy.