Pernah tidak Mommy merasa capek karena tingkah anak. Yang biasanya Mommy menganggap hal itu wajar saja, tiba-tiba Mommy marah karena terpicu melihat tingkah anak. Dan biasanya ini tidak cuma sekali, tiap hari terus-terusan terjadi melihat tingkah anak yang bakal bisa saja bikin Mommy marah. Berulang dan terus berulang.
Lelah ya Mom? Percayalah Mommy tidak sendiri. Hampir semua orang tua di muka bumi ini merasakan hal yang sama. Jadi sebenarnya, bolehkah Mommy marah?
Yuk, kita cari tahu apa sebenarnya marah itu? Marah merupakan ekspresi mengungkapkan sesuatu yang normal dari manusia dan bisa terjadi kapanpun juga. Marah merupakan 6 emosi dasar manusia yang timbul bila terasa terganggu atau terancam. 6 emosi dasar itu adalah ketakutan, marah, sedih, sennag, jijik dan terkejut.
Tapi Mommy Daddy bagaimanapun harus tahu bagaimana batasan marah sehingga tidak timbul hal-hal negatif. Dan kemarahan yang terjadi ini bisa terjadi berbeda-beda pengungkapannya, tergantung dari kondisi psikis, fisik, lingkungan plus kematangan emosional masing-masing Mommy Daddy.
Kemarahan ini bisa Mommy Daddy dan anak kendalikan dengan manajemen emosi perlahan-lahan. Karena terkadang kemarahan ini bisa sangat lama diingat apalagi sama anak walau si Kecil sudah dewasa.
Sebenarnya, wajarkah bila Mommy marah karena tingkah anak? Atau pernahkah Mommy marah tiba-tiba karena si Kecil padahal Mommy tidak pernah melakukan apapun?
Boleh saja kok Mommy. Hal ini sangat manusiawi, asalkan Mommy tidak terus-menerus marah hingga membawa efek negatif pada diri sendiri, anak bahkan keluarga. Semangat ya Mommy, pasti sangat letih menghadapi si Kecil. Tapi percayalah Mom kalau menemani Si Kecil itu waktunya sangat sebentar, tiba-tiba anak cepat sekali besarnya.
Selalu semangat dalam membesarkan si Kecil ya Mom. Jangan lupa bahagia dan jangan sering marah-marah.